Welcome

Kamis, 22 November 2012

KEBANGGAAN INDONESIA di ERA SOEKARNO



Soekarno atau biasa dipanggil Bung Karno adalah Presiden Pertama RI sekaligus masuk dalam 100 tokoh orang berpengaruh di dunia. Soekarno adalah pemimpin terkemuka gerakan nasionalis Indonesia. Dikenal sebagai orator ulung, sejak muda ia memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikannya pada 1927. Ketika Indonesia merdeka, Insinyur lulusan ITB ini terpilih menjadi presiden pertama (1945-1968).

Sukarno lahir di blitar pada 6 juni 1901, anak dari seseorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita bali berdarah bangsawan, Idayu Rai. Sebagai anak priyayi yang memang pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus dari sekolah Teknik Tinggi di Bandung (ITB) “1925”. Dia berjuang merebut kemerdekaan berlanjut dengan di bentuknya Partai Nasional Indonesia “PNI” pada 1927. Soekarno menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada tahun 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin, Bandung karena aktivitas politiknya, lalu dia di bebaskan dua tahun kemudian. Dan dia ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke ende dan kemudian ke Bengkulu, sampai dia di bebaskan oleh Jepang 1942.

Pada 17 Agustus 1945, tak lama Jepang takluk kepada sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat menculiknya ke Rengas Dengklok, Sukarno-Hatta memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan sehari kemudia Sukarno-hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden RI yang pertama Bangsa Indoensia.

Untuk mengimbangi kekuatan Barat, dia berperan sebagai pemimpin-pemimpin Negara baru melawan kekuatan kolonial dan neokolonial. Dia berhasil memaksa menyerahkan Irian Barat yang pada itu tahun 1963 disebut Irian Jaya dan sampai kini menjadi Papua.

Situasi politik memuncak dengan perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini berlanjut dengan pembunuhan berantai dan besar-besaran, pembubaran partai Komunis, dan buntutnya Soekarno tersingkir. Pemimpin Militer Mayjen Soeharto memimta Sukarno untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada maret 1966. Soeharto kemudian menjadi presiden menggantikan Soekarno. Dan sampai meninggalnya Soekarno Di Jakarta 21 Juni 1970, dia masih berada dalam Status Tahanan Rumah.



Keterangan;
  1. Presiden Soekarno tiba di bandara Karachi, Pakistan. Didampingi oleh Presiden Pakistan, Iskander Ali Mirza, Soekarno tampak sedang memberi hormat, diapit oleh bendera Indonesia dan bendera Pakistan (25 Januari 1958).
  2. Presiden Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di istana kekaisaran Jepang di Tokyo (3 Pebruari 1958).
  3. Presiden Soekarno dan Presiden AS, Kennedy, duduk bersama di dalam mobil terbuka, sedang melewati pasukan kehormatan di pangkalan Angkatan Udara AS, MD. Bung Karno datang ke AS dalam rangka pembicaraan masalah insiden Kuba (24 April 1961)
  4. Presiden Soekarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di Havana, Kuba (9 Mei 1960)
  5. Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon, Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari di AS atas undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower (16 Mei 1956).
  6. Gambar Perangko Negara tetangga yang ada gambar Soekarno
  7. Menjadi cover majalah TIMES tahun 1946
  8. Presiden Soekarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah mereka selesai mengadakan pertemuan. Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok ini mengadakan pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden AS, Eisenhower (Presiden AS) dan Perdana Menteri “Uni Soviet”/Rusia, Nikita Khruschev, agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali (29 September 1960).
  9. Presiden Soekarno bersama Perdana Menteri Perancis, Pompidou (1965).

Kekuatan Militer Indonesia di era Soekarno (1960-an)

Kekuatan militer Indonesia adalah salahsatu yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Sovyet.

1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.

Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah:
  1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
  2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
  3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.

Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan. 

Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salah satu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton). Saat itu Slogan “Jalasveva Jayamahe yang artinya Di Laut Kita Jaya” benar terwujud.

Tak cuma kapal perang, Indonesia juga mempunyai 12 kapal selam kelas Whiskey yang juga bantuan dari Uni Sovyet. Salah satu dari ke-12 kapal selam ini diberi nama Pasopati dan sekarang dijadikan monumen kapal selam (monkasel) disalah satu wilayah di Surabaya.

Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari : 26 pesawat pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev; 10 pesawat supersonic MiG-19; 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17; 30 pesawat MiG-15; 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed; 9 helikopter terbesar di dunia MI-6; 41  Helikopter Mi-4.




Keterangan; 
  1. Pesawat pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev 
  2. Pesawat supersonic MiG-19 
  3. Pesawat tempur high-subsonic MiG-17 
  4. Pesawat MiG-15 
  5. Pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed 
  6. Kapal perang utama bernama KRI Irian 
  7. Kapal selam pasopati 
  8. Helicopter Mi-6 
  9. Helikopter Mi-4 
Ini semua membuat Indonesia menjadi salah satu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.


Soekarno pernah membuat Amerika mati kutu

Suatu ketika ada pilot Amerika yang dengan lancang memasuki wilayah Indonesia tanpa ijin. Walhasil dengan kehebatan para angkatan di negeri kita ini, itu pilot berhasil ditembak jatuh, namun dengan kondisi pilot masih hidup. Digelandanglah sang pilot ke Istana negara untuk dimintai penjelasan/dikorek info-info yang penting.

Berita tertangkapnya Pilot Amerika itu sampai juga ke telinga John F Kennedy (Presiden AS waktu itu). Akhirnya dengan sangat si Presiden memohon agar pilotnya itu dikembalikan. Apa jawaban Soekarno? “Oh….tidak.. enak saja setelah lancang menjelajah negeriku dan memata-matainya terus mau aku kembalikkan, tidak semudah itu Kennedy”. Kennedy dibuat pusing juga oleh Soekarno. Maka dibuatlah pertemuan khusus dengan Soekarno waktu itu. AS takut kedok Amerika dengan CIA-nya berhasil dibuka Indonesia, lengkap dengan bukti-bukti telak dan menjadi gunjingan internasional.

Berangkatlah Soekarno ke AS. Disana Soekarno disambut dengan sambutan yang luar biasa. Laksana seorang raja Soekarno diajak jalan-jalan keliling kota dan diperkenalkan dengan wanita-wanita tercantik di AS, diantaranya si centil sang penggoda “Marilyn Monroe”.

Dialogpun terjadi. John F. Kennedy masih dengan permintaanya yang sama agar pilotnya dikembalikan, sementara Soekarno masih enggan kecuali dengan satu syarat. Apa itu? karena waktu itu Indonesia masih dalam kasus sengketa Irian Barat dan membutuhkan angkutan khusus untuk memindahkan pasukan secepatnya, Maka persyaratan Soekarno kepada Kennedy adalah meminta 10 pesawat Hercules sebagai ganti kelancangan pilot AS itu. Kennedy sungguh tak berkutik. Dengan berat hati maka disanggupilah permintaan Soekarno. (Barangkali sampai sekarang masih dipakai tu pesawat Hercules peninggalan Soekarno).


Kepemimpinan Indonesia beberapa puluh tahun yang lalu pernah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan dengan gagah berani menentang hegemoni pihak asing. Sayangnya ruh kepemimpinan ala Soekarno ini tidak lagi kelihatan di masa sekarang, dan hanya tinggal kenangan.

Hal ini dibuktikan, bahwa praktis pasca presiden Soekarno, Indonesia berada dalam cengkeraman asing (Amerika), pemerintahan Orde Baru berada di bawah kendali Amerika, melalui lembaga-lembaga internasional-nya seperti IMF, Bank Dunia, USAID. Orde Baru mewarisi kebijakan buruk dan berlanjut hingga sekarang, tak heran jika Indonesia di masa Orde Baru pernah dijuluki sebagai negara gagal atau failed state akibat strategi kebijakannya yang selalu tunduk pada Mafia Berkeley, dan Indonesia hanya menjadi negara kepanjangan tangan dari kepentingan global Mafia Berkeley lewat “Washington konsensus”.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar